THE MAKASAR ATAU MAKASSAR DIARIES

The makasar atau makassar Diaries

The makasar atau makassar Diaries

Blog Article



Perkembangan kota Makassar sebagai kota perdagangan dan kota pelabuhan ditunjang oleh wilayah utara. Wilayah pedalaman membawa komoditas sumber daya alam ke Makassar untuk dijual ke pasar. Bagian barat dari kota Makassar adalah selat Makassar dan terdapat sejumlah pulau kecil.

The festive duration of Ramadan is especially momentous in Makassar. The streets that after teemed Along with the daytime hustle now hum that has a nocturnal reverie. Lanterns and lights adorn houses and mosques, as well as scent of festive dishes fills the air as people crack their fasts with joyous feasts at sunset.

Truly feel The nice and cozy gusts of sea breeze mingle Together with the steam from the bowl because the harmonious combination of spices and textures enliven your senses.

Bangunan museum ini dulunya adalah gedung balaikota lama yang didirikan pada 1916. Pengunjung bisa melihat beragam koleksi benda bersejarah, seperti foto peristiwa bersejarah, uang kuno, dan sebagainya.

Nama Pantai Biru diberikan lantaran pantai ini menawarkan panorama langit biru terang berpadu dengan pantai yang biru. Pantai ini kerap menjadi lokasi acara outside, seperti pernikahan dan pesta ulang tahun.

Makassar has the type of shopping malls you'd probably obtain in almost every other key Indonesian town, absolutely nothing really inspiring. The biggest include:

Minyak Tawon (Minyak Gosok). Medicated Oil which has in excess of a hundred many years of historical past originated from Makassar. It is just a commonly recognised will have to-get merchandise In particular among domestic tourist for gifts and private use. The oil is available Pretty much almost everywhere in the town and it is suited to open wounds, swell, aches and mosquito bites.

Sarana pentas seni drama bagi mahasiswa seni sebagai media pengembangan minat, bakat dan kreasi makassar sulawesi apa seni mahasiswa yang terletak di Kampus II UNM Parangtambung.

As town’s silhouette fades into the space, you’re not merely getting souvenirs along with you. You’re carrying a piece of Makassar—its spirit, its legacy, and its heartbeat—within your journey onwards.

Every single corner you turn opens the doorway to new gastronomic pleasures. Chronicle your journey with bites of ‘

Makassar has the sort of purchasing malls you would probably locate in every other significant Indonesian city, nothing quite inspiring. The most important contain:

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih 2.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-eighteen jumlah itu meningkat menjadi sekitar 5.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-twenty masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kukuh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam di atasnya.

Uncover the one of a kind and vibrant Lotus Flower Throwing Ceremony in Bangkok, a cultural custom that brings with each other locals and website visitors alike in a very sea of lotus blossoms. Approach your visit with our complete travel guideline!

Report this page